Archive for July, 2009

Bekerja Sepenuh Hati

Bekerja Sepenuh Hati
Oleh : Joni *

Pada acara CIT-SECO MBOS Event 2009 dengan tema “Excellence and High Performance with MBOS” di Gading Raya Sport Club, Pak Anton Mailoa memberikan penjelasan mengenai makna dari “Excellence” dan “High Performance”. Ternyata arti kata “Excellence” yang dimaksudkan adalah agar kita bekerja dengan sepenuh hati. Apapun yang dikerjakan dengan sepenuh hati, keseriusan, fokus dan totalitas akan menghasilkan kualitas prima. Dan tentunya High Performance akan bisa diraih oleh mereka yang bekerja dengan segenap hatinya.

Bicara tentang “bekerja dengan sepenuh hati”, banyak tujuan atau alasan yang bisa ditemukan ketika seseorang bekerja. Mungkin dengan alasan untuk mendapatkan uang, pengalaman, posisi atau gengsi dan beberapa tujuan lainnya. Ada sebagian orang yang hanya mau bekerja dengan sungguh-sungguh berdasarkan materi yang akan diperoleh. Jadi mereka baru mau mengeluarkan kemampuan atau potensi yang dimiliki apabila ada reward yang bisa mereka dapatkan. Mereka mengukur dahulu uang yang akan diperoleh, baru mengeluarkan kemampuan yang dimilikinya. Akibatnya hasil kerja mereka pun akan mengecewakan. Orang-orang tipe ini bekerja setengah hati, tanpa rasa antusias. Mereka enggan memberi yang terbaik karena di pikiran mereka yang penting adalah penghasilan yang diperoleh. Padahal upah bekerja bukan hanya uang, tetapi juga bisa berupa kepuasan bekerja, pengalaman, pengetahuan, dll.

Dalam Seminar “To be The Master of Your Money” yang dibawakan oleh Pak Rusmin Lesmana, juga ditekankan bahwa apapun yang kita kerjakan janganlah memikirkan tentang uangnya karena uang bukanlah sebagai tujuan hidup dan bukan merupakan bukti kesuksesan kita. Jadi jelaslah bahwa uang bukan jaminan kebahagiaan. Kalau begitu, kenapa segala sesuatu harus dipikirkan dari uang ataupun diukur dari materi. Jika kita bisa bekerja total dan menggunakan hati, hidup akan jadi lebih berarti. Pendapatan yang berlimpah dengan sendirinya akan mengikuti.

Selain atas dasar materi, faktor lain yang sering kali menjadi halangan terbesar dalam bekerja adalah kondisi mental kita. Kurang antusias ataupun perasaan tidak mood bekerja merupakan contoh bekerja tidak dengan sepenuh hati yang akhirnya akan menjadi penghalang kesuksesan kita. Jika kita yakin dengan kemampuan kita dan mau bekerja dengan sepenuh hati, maka apapun halangannya akan dapat kita atasi. Bekerja dengan tekun juga merupakan salah satu contoh bekerja dengan sepenuh hati. Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Orang yang memiliki ketekunan untuk tetap berusaha pasti mempunyai sifat pantang menyerah dan terus bekerja giat dengan sepenuh hati untuk mencapai kesuksesan.

Sebuah kesempatan bisa menjadi titik balik yang luar biasa di dalam hidup kita. Maka mulai hari ini, cobalah kita pergunakan kesempatan yang ada untuk merealisasikan kesuksesan kita dengan BEKERJA SEPENUH HATI. Kita akan merasa diri berarti ketika orang lain juga bisa menikmati hasil karya kita. Dan uang serta reward dengan sendirinya akan datang mengikuti apabila kita bekerja dengan segenap hati dan penuh dedikasi. Jadi jelaslah bekerja dengan sepenuh hati akan mentransformasikan kita menjadi pribadi yang mampu meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup.

“Doing nothing and idling time away consumes our life. Giving to others with total dedication creates our life.” (Master Cheng Yen)

This article has also been published in MBOS Mania News – 2nd Edition, Page 12-13, Jun 2009
 

Comments (1)

Memacu Semangat MBOS dengan CHANGE

Memacu Semangat MBOS dengan CHANGE
Oleh : Joni *

Futurolog Alvin Toffler, dalam bukunya Adaptive Corporation, menyebut perubahan bukan sekedar diperlukan untuk hidup, melainkan hidup itu sendiri. Hal ini ternyata sejalan dengan tema MBOS is Our Life and Our Adventures.

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari kita telah melewati begitu banyak perubahan yang dimulai sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Setiap detik adalah waktu yang baru dan dalam setiap detik perubahan telah terjadi. CHANGE atau perubahan merupakan sesuatu yang alami, tidak bisa ditolak dan harus dilakukan jika kita ingin bertumbuh. Demikian juga penerapan MBOS di Corporate IT, dimana MBOS ini tidak terlepas dari kehidupan kita seperti halnya perubahan itu sendiri.

Karena itulah, untuk dapat keluar sebagai pemenang kita perlu berubah. Dinamika dan perkembangan teknologi yang begitu canggih juga memaksa kita untuk terus berubah. Sir Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris (1940 – 1945) dengan tegas mengatakan “Untuk menjadi lebih baik, kita harus berubah. Dan untuk menjadi sempurna, kita harus sering berubah”. Semangat perubahan ini dapat diterapkan secara ringkas berdasarkan akronim dari kata CHANGE yaitu :

1. Competence
Competence mencerminkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas yang memiliki Pengetahuan (Knowledge), Gagasan (Idea), Keahlian (Skill)  serta Pengalaman (Experience). Kemauan untuk belajar, bertanya, mencoba, mengemukan ide dan pendapat serta rajin membaca merupakan praktek sederhana untuk mengembangkan keempat unsur competence tadi.

2. Humble
Seperti ilmu padi semakin berisi semakin menunduk, maka seperti halnya pengalaman sang pemenang MBOS dalam memberikan sharing dan  motivasi bagi rekan-rekan lain merupakan cermin rendah hati, termasuk mau belajar dari pemenang terdahulu sehingga bisa meng-overtake atau mencapai target yang lebih tinggi lagi.

3. Action
Lakukan dan cobalah hal baru setiap hari. Jika selama ini belum pernah memimpin sebuah proyek MBOS, maka mulailah untuk lead proyek tersebut. Pepatah Cina Kuno mengatakan bahwa perjalanan sejauh 1000 mil dimulai dengan 1 langkah. Daripada hanya berdiam diri, lebih baik mulai dengan action, karena kita takkan tahu apa yang tak dapat kita lakukan, sampai kita mencobanya.

4. Never Give Up
Kita harus bisa menghadapi tantangan dengan mental pantang menyerah dan antusias. Di dalam semangat MBOS – 5 Minds and 3 Degrees juga terkandung kata Enthusiasm dimana kata ini berasal dari kata En dan Theos berarti Allah ada dalam hidupmu. Orang yang mempunyai semangat antusias pantang menyerah serta berani bangkit dari kegagalan adalah pemenang sejati.

5. Goal
Kita perlu memiliki tujuan yang jelas agar tidak kebingungan di tengah perjalanan. Dan setelah mengetahui goal/arah yang dituju, maka kita bisa mengambil tindakan nyata. Orang sukses harus mampu menciptakan kesempatan, jangan menunggu kesempatan datang.

6. Endurance
Banyak orang yang terus berjuang tetapi tidak memiliki daya tahan. Maka sekali gagal, dia langsung tumbang. Oleh karena itu, sense of endurance yang tinggi adalah hal yang penting. Apalagi dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, lebih dituntut untuk mempunyai daya tahan yang kuat agar bisa berkompetisi dalam persaingan bisnis yang terus menerus berubah dan berkembang.

Selain faktor CHANGE di atas, semangat perubahan di dalam MBOS juga termasuk melakukan pembenahan sebagai bagian dari proses perubahan. Contohnya adalah penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) agar segala sesuatu yang berada di kantor tertata dengan rapi, bersih serta dirawat dengan rajin agar terbentuk kebiasaan (budaya) yang baik. Jadi dengan didukung CHANGE yang berkualitas (Competence, Humble, Action, Never Give Up, Goal and Endurance) serta Teknologi yang tepat guna ditambah dengan Budaya (Culture) yang baik, maka peningkatan produktifitas dapat tercapai sehingga tercipta perusahaan yang dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis dalam arena yang semakin kompetitif.

Intinya jika kita menginginkan sesuatu hasil yang berbeda, maka kita harus mengubah tindakan kita. Ayo kita bekerja lebih serius, lebih berkomitmen, lebih konsisten dan lebih keras. Songsong hidup yang lebih baik dengan dengan mensyukuri setiap perubahan sebagai suatu proses yang indah.***

“If you take the same ACTION everyday, you will always get the same RESULT. If you want a different result, then you must CHANGE YOUR ACTION.” (James Gwee)

This article has also been published in MBOS Mania News – 1st Edition, Page 14-15, Mar 2009

Leave a Comment