Terkejut dengan berita kelahiran Yesus
Oleh: Joni
Baru-baru ini, situs Wikileaks membuat banyak orang terkejut serta menjadi pemberitaan hangat di berbagai media massa karena memaparkan dan mempublikasi dokumen-dokumen rahasia di seluruh dunia. Kebocoran ribuan catatan rahasia laporan intelijen dari berbagai negara, membuat banyak orang terkejut dan kaget. Suatu hal atau berita yang datang tiba-tiba, biasanya membuat orang menjadi terkejut. Ada yang gembira ketika menerima kabar sukacita, ada pula yang terkejut sewaktu mendengar namanya memenangkan undian mobil ataupun rumah. Jadi ketika ada stimulus yang datang, orang bisa menyikapinya dengan emosi yang berbeda. Maka dalam keadaan terkejut, orang pun memberikan respon yang berbeda-beda. Terkejut bisa membuat orang menjadi takut dan panik, tetapi bisa pula membuat orang menjadi berhati-hati dan kemudian mempertimbangkan kabar tersebut sebelum merespon kembali. Tidak sedikit orang yang langsung merespon (tanpa mempertimbangkan kembali) ketika menerima berita bohong agar mentransfer sejumlah uang maupun pulsa telepon, karena dalam keadaan terkejut.
Begitu juga berita kelahiran Tuhan Yesus yang membuat Raja Herodes dan seluruh Yerusalem menjadi terkejut (Mat 2:3). Mengapa terkejut? Bukankah mereka mengetahui janji yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa akan datang Mesias yang akan menyelamatkan umat manusia? Tetapi ketika mendengar sendiri dari orang majus, mereka malah terkejut. Hal ini disebabkan karena mereka sendiri tidak tahu mengenai Raja orang Yahudi yang baru saja lahir. Tiba-tiba mereka kedatangan orang-orang majus dari Timur yang mengabarkan kelahiran Mesias dan datang untuk melihat bayi Yesus, yang mereka sebut sebagai Raja orang Yahudi. Maka Raja Herodes dan penduduk Yerusalem pun terkejut dan mereka tidak menyangka orang-orang majus ini bisa tahu terlebih dahulu mengenai berita kelahiran Raja orang Yahudi. Mereka juga kaget karena orang-orang majus yang tergolong bangsawan, cendekiawan dan orang bijaksana, mau menempuh jarak yang begitu jauh dengan tujuan untuk menyembah Tuhan Yesus dan memberikan persembahan kepada-Nya. Maka dalam keadaan terkejut, Raja Herodes merasa posisinya terancam dengan hadirnya seorang Anak yang baru lahir yang akan menjadi Raja orang Yahudi. Akibatnya Raja Herodes langsung merespon dengan emosi dan sangat marah, lalu menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah tersebut dan mau membunuh Anak yang baru lahir tersebut. Padahal sebagai seorang raja, seharusnya bertindak adil dan bijaksana, bukan malah melakukan sesuatu di luar akal sehat manusia karena terkejut dengan kabar kelahiran Yesus.
Apakah dalam keadaan terkejut, saya selalu mohon bimbingan Tuhan dan Roh Kudus atau malah menyikapinya dengan emosional? ***