Mendeteksi Kesombongan

Seorang pria yang bertamu di rumah seorang guru tertegun keheranan. Dia melihat sang Guru sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.

Pria itu bertanya, “Apa yang sedang Anda lakukan pak Guru?”.

Pak Guru menjawab, “Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasehat. Saya berikan banyak nasehat yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya MERASA jadi orang Hebat. Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan PEKERJAAN INI untuk membunuh perasaan SOMBONG.”

SOMBONG adalah PENYAKIT yang sering menghinggapi kita semua. Benih benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

Ditingkat pertama, SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR MATERI, dimana kita merasa,
Lebih KAYA,
Lebih RUPAWAN dan
Lebih TERHORMAT daripada orang lain.

Ditingkat kedua, SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN, kita merasa,
Lebih PINTAR,
Lebih KOMPETEN, yang PALING BENAR,
Lebih BERWAWASAN dibandingkan orang lain.

Ditingkat ketiga, SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KEBAIKAN, kita sering menganggap diri,
Lebih BERMORAL,
Lebih PEMURAH,
Lebih TULUS dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

SOMBONG karena MATERI mudah terlihat, namun SOMBONG karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT TERDETEKSI, karena seringkali hanya berbentuk benih benih halus di dalam batin kita.

KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEJATUHAN yang dalam.

Tetap BERSABAR, RENDAH HATI sebab KADANG orang yang KITA HADAPI ternyata LEBIH HEBAT dari KITA.

Semoga kita termasuk dalam orang orang yang TERHINDAR dari KESOMBONGAN dan termasuk dalam orang orang yang BERSABAR, RENDAH HATI, dan bersedia menerima kritikan.

Leave a Comment

Keberhasilan Tercapai Bila Menyertakan Tuhan

Apakah ini akan BERHASIL?

PERTANYAAN seperti itu pasti kerap MUNCUL saat seseorang hendak MEMULAI BISNIS BARU.
Kecuali TUHAN, sesungguhnya pertanyaan tersebut juga TAK ADA yang BISA MENJAWABNYA.
Yang paling bisa MENJAWAB juga adalah bagaimana TINDAKAN kita sendiri yang akan MENJALANINYA.

Akan tetapi,
kita tetap dapat selalu BERTANYA pada mereka yang SUDAH TERJUN lebih dulu di DUNIA BISNIS.

Guy Kawasaki memberikan 5 HAL penting yang harus DI MILIKI WIRAUSAHAWAN :

1. Membuat BISNIS punya ARTI
Ini bicara tentang VISI, yaitu bagaimana BISNIS tsb dapat membuat DUNIA menjadi LEBIH BAIK.

2. Membuat MANTRA
Masih tentang VISI, kita juga harus bisa mencari STATEMEN yang RINGKAS dan MENJUAL yang bisa MENGGAMBARKAN VISI BISNIS kita.

3. MENJALANKAN
Tidak hanya BERENCANA atau MENUNGGU SEMPURNA tapi SEGERA LAKUKAN.

4. MENDEFINISIKAN MODEL USAHA
Ini terdiri dari 3 prinsip:
• SPESIFIK (buat yang KHAS & BEDA),
• SIMPEL (dapat di jelaskan dengan 10 kata),
• Lakukan prinsip ATM (AMATI TIRU MODIFIKASI).

5. Menjaga KETERATURAN dengan konsep MAT.
MAT adalah MILESTONE (MENCATAT tiap KEMAJUAN yang sudah di capai), ASSUMPTION (PERKIRAAN), & TASK (DAFTAR PEKERJAAN kita).

Orang yang MELAKUKAN sesuatu TANPA PERENCANAAN akan MEMPERMALUKAN dirinya sendiri.

DUNIA BISNIS memang penuh KETIDAKPASTIAN. Dunia PENDIDIKAN kita pun KURANG MEMBERIKAN ILMU memadai untuk ini.

Namun dengan BERSANDAR kepada TUHAN, KEMAUAN BELAJAR dari orang lain & PERENCANAAN TERUKUR adalah BEKAL AMAT PENTING.

Selamat MERENCANAKAN & MEMULAI BISNIS…

“Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan;
Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.”
(Mazmur 5:13)

Leave a Comment

Teruslah Berjuang

Ada sebuah danau terdapat banyak batu-batuan dan terdapat sebuah papan bertuliskan: “Yang mengambil batu akan menyesal. Yang tidak mengambil batu juga akan menyesal”.

Heran dengan kalimat itu, ada yang malah tertarik untuk mengambil beberapa butir batu-batu itu untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Beberapa yang lainnya tidak terlalu menggubrisnya. Jadi mereka tidak mengambil batu-batu itu dan lebih tertarik untuk menikmati segarnya air di danau itu. Setelah kembali ke rumah, mereka menyuruh ahli batu-batu untuk memeriksa batu-batuan yang mereka bawa.

Ternyata batu-batuan itu adalah sejenis Safir yang dari luar tampaknya jelek tapi di dalamnya merupakan permata yang sangat indah dan mahal harganya. Yang tidak membawa batu itu jadi menyesal karena tidak membawanya, tetapi yang membawanya pun akhirnya menyesal karena tidak membawa lebih banyak.

Bukankah hidup manusia serupa seperti cerita di atas? Kita diberikan kehidupan yang sangat berharga. Namun bukankah kita seringkali kurang menghargai masa hidup ini justru di saat kita masih bisa hidup lama? Hidup ini begitu bernilai. Jauh lebih bernilai daripada batu-batu permata. Itulah sebabnya agar kita tidak menyesal di kemudian hari, maka kita harus menjalani hidup dengan maksimal. Bekerja dengan maksimal, Mengasihi keluarga dengan maksimal, Berkarya bagi sesama dengan maksimal. Belajar dengan maksimal, jangan setengah-setengah.

Intinya, ketika kita sudah mengusahakan yang terbaik selama hidup ini, maka kita tidak perlu lagi menyesal di kemudian hari. Usahakan yang terbaik selama kesempatan itu masih ada. It’s a life, Your life, My life, Our life.

Leave a Comment

Istri Bijaksana

Ada seorang pria, ia tidak lulus ujian masuk universitas, orangtuanya pun menikahkannya dengan seorang wanita. Setelah menikah, ia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, maka belum satu minggu mengajar sudah dikeluarkan.

Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata : “Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu.” Kemudian, ia pergi bekerja keluar, juga dipecat oleh bosnya, karena gerakannya yang lambat.

Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan-kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat ? Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun, semuanya gagal di tengah jalan.

Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh. Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.

Kemudian, ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya ia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota. Ia sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.

Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika dirinya sendiri saja sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa engkau tetap begitu percaya kepada ku ?

Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana.

Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen dari nya.

Mendengar penjelasan sang istri, ia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, ketabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul.

Semua prestasi pada dirinya, semua adalah keajaiban berkat bibit unggul yang kukuh sehingga tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan.

Di dunia ini tidak ada seorang pun adalah sampah. Hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.

Delapan kalimat di bawah ini, semuanya adalah intisari kehidupan:

  1. Orang yang tidak tahu menghargai sesuatu, biarpun diberi gunung emas pun tidak akan bisa merasakan kebahagiaan.
  2. Orang yang tidak bisa toleransi, seberapa banyak teman pun, akhirnya semua akan meninggalkannya.
  3. Orang yang tidak tahu bersyukur, seberapa pintar pun, tidak akan sukses.
  4. Orang yang tidak bisa bertindak nyata, seberapa cerdas pun tidak akan tercapai cita-cita nya.
  5. Orang yang tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, seberapa giat bekerja pun tidak akan mendapatkan hasil yang optimal.
  6. Orang yang tidak bisa menabung, terus mendapatkan rejeki pun tidak akan bisa menjadi kaya.
  7. Orang yang tidak bisa merasa puas, seberapa kaya pun tidak akan bisa bahagia.
  8. Orang yang tidak bisa menjaga kesehatan, terus melakukan pengobatan pun tidak akan berusia panjang.

Selamat pagi & tetap semangat dalam mengarungi kehidupan ini. ***

Leave a Comment

Taburilah Harimu Dengan Senyum, Bersyukur, dan Doa

Para sahabat terkasih, di awal hari yang baru ini, ku sapa anda semua, “Selamat memasuki hari yang baru.”

Happy 2016

Percayakan semua rencanamu hari ini di tangan Allah sembari berdoa memohon tuntunan dan bimbingan-Nya. Awalilah hari ini dengan 3 hal, yakni: Senyum, Bersyukur, dan Berdoa. Ketiga hal ini akan memberi “daya” untukmu mengisi dan menjalani hari ini dengan optimis kendatipun kondisi fisik dan batinmu barangkali letih atau susah.

  • Senyum akan memberi rasa nyaman dalam dirimu dan dengan itu kamu memberi keteduhan bagi siapapun yang kamu jumpai pada hari ini.
  • Bersyukur karena kamu bisa menikmati hari yang baru dan merenda hidup berkat kasih dan kemurahan Allah.
  • Dan Doa adalah kekuatan bagimu untuk mengarungi hidup dengan segala warnanya. Doa adalah jalan ketika anda buntu. Doa akan memberimu rahmat kesabaran saat perjalanan hidupmu terasa berat.

Karena itu, wajahmu jangan nampak buram, kelam seperti suasana mencekam. Nikmatilah setiap sisi perjalanan hidupmu. Ingatlah semua orang mempunyai masalah sendiri dan setiap keluarga juga tidak luput dari suatu problem. Anggaplah dirimu bagai berenang di samudera luas. Jangan menyerah dengan badai yang menerpa. Masalah dan tantangan bisa membuatmu kuat, teguh, dan bertahan.

SELAMAT TAHUN BARU 2016!

Leave a Comment

Kunjungan yang Berharga

Seiring perkembangan dunia informasi dan teknologi, saat ini berbagai layanan dapat dilakukan secara elektronik, seperti layanan surat menyurat (email), kartu ucapan elektronik (e-card), pengajuan paspor (e-paspor) maupun transaksi penjualan secara online (e-commerce). Pelayanan secara elektronik tentunya berbeda dengan pelayanan secara konvensional/tradisional. Sapaan yang lembut, percakapan yang santai, senda gurau, canda tawa bersama, sampai dengan suasana doa yang hening, tidak dapat ditemukan dalam layanan secara elektronik. Oleh karena itu, pelayanan yang efektif tidak dapat dilakukan dengan perangkat telepon, surat elektronik, ataupun media internet.

Menyadari pentingnya pelayanan secara konvensional, maka kunjungan pastoral menjadi sarana yang sangat efektif untuk memberikan perhatian kepada umat di lingkungan. Bagi orang jompo dan orang sakit, kunjungan ini sangatlah berarti. Perhatian dan pelayanan sekecil apapun kepada mereka yang sakit, kesepian, dan tidak terperhatikan, sangat memberikan penghiburan.

IMG_0191

Dalam kunjungannya ke lingkungan MBR4 pada tgl 17 Nov 2015, Romo Kris meluangkan waktunya untuk berkunjung di pagi dan malam hari. Pada kunjungan di pagi hari, Romo Kris yang didampingi beberapa ibu-ibu MBR4, menyapa rumah warga untuk berdoa dan memberikan berkat. Kemudian pada malam harinya, diadakan pertemuan Kunjungan Pastoral di rumah Ibu Yanti dengan dihadiri oleh 30 umat termasuk Korwil Wilayah 7 Bapak Kamen Chandra dari juga Bapak Djoni dari DPH. Umat yang terdiri dari anak-anak, OMK, s/d lansia dengan antusias mendengarkan katekese dan penjelasan Arah Dasar KAJ 2016-2020 dari Romo Kris. Romo menjelaskan tentang 4 unsur dalam rumusan Ardas KAJ yang terdiri atas cita-cita (paragraf 1), perutusan (paragraf 2), sasaran priotitas (paragraf 3) dan ungkapan harapan (paragraf 4). Pertemuan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari umat yang menanyakan perbedaan misa harian dan misa hari minggu, dan juga mengenai pemberian anggur pada saat misa.

Kunjungan pastoral ini sangat memberikan pengalaman yang berharga. Kehadiran romo ke rumah umat memberikan sukacita bagi warga. Dengan mengikuti Yesus sebagi model pelayanan, kita semua dipanggil untuk meneladani Yesus dalam memberikan perhatian kepada umat di lingkungan. Ketika Yesus melakukan kunjungan ke Rumah Lewi pemungut cukai (Lukas 5:29); Rumah Maria dan Marta (Lukas 10:38-42); Rumah Simon si kusta (Matius 26:6);  Yesus menghadirkan kasih Allah, mendengarkan orang-orang dengan empati dan meminta mereka untuk bertobat dan beriman. Maka marilah kita menyapa dan menjangkau mereka yang membutuhkan, kita wujudkan cinta kasih Yesus melalui pelayanan dan kepedulian kita kepada umat di lingkungan. ***

Leave a Comment

Ziarek Lingkungan MBR4 ke Taman Doa Adem Ayem

Setiap bulan Oktober, umat kembali diingatkan untuk berdevosi kepada Bunda Maria. Lingkungan MBR4 pun mengadakan pertemuan Doa Rosario dengan ziarek ke paroki wisata di Keuskupan Bogor yaitu Paroki St. Yakobus Rasul yang terletak di Mega Mendung. Sebelumnya sudah menjadi tradisi dengan mengadakan Doa Rosario di rumah beberapa orang umat.

Hari Minggu (25 Okt) sekitar pukul 05.00 pagi, peserta yang berjumlah 37 orang sudah berkumpul di depan rumah Pak Tedy untuk ziarek ke Taman Doa Adem Ayem di gereja St. Yakobus Rasul. Dengan cara konvoi beriringan 7 mobil peserta ziarek pun mulai bergerak ke arah puncak dan sekitar pukul 06.30 WIB seluruh rombongan sudah tiba di Mega Mendung. Setelah istirahat sejenak sambal menikmati bihun goreng dan makanan kecil, seluruh peserta mulai bersiap-siap untuk Doa Rosario.

IMG_9992  

Dengan antusias, semua peserta mulai dari lansia, dewasa, OMK dan anak-anak duduk lesehan untuk berdoa Rosario di Taman Doa Adem Ayem yang berbentuk gua dengan kolam ikan yang asri. Selanjutnya peserta MBR4 mengikuti perayaan Ekaristi pada pukul 9 pagi di dalam gereja bersama-sama dengan umat dan rombongan lain. Di awal homilinya, Romo Joko yang memimpin Misa Minggu Biasa XXX menceritakan kisah Bartimeus yang disembuhkan oleh Yesus (Mrk 10:46-52). Bartimeus yang buta terus mencari Tuhan dengan sekuat tenaga. Meskipun banyak orang menegurnya supaya ia diam, ia terus berteriak, sampai suaranya didengar. Kemudian Romo memberikan kesaksian tentang seorang anak muda yang datang kepada romo untuk meminta sakramen perminyakan bagi ayahnya yang terserang stroke. Namun sang ayah yang memiliki sikap keras dan mempunyai jabatan penting, tidak menanggapi kehadiran romo dan tidak berseru kepada Tuhan, karena merasa tidak bisa memberikan kesembuhan. Syukur kepada Tuhan, setelah diberikan sakramen perminyakan, sang ayah yang dulunya buta rohani, kini lebih mengenal Yesus dan sikapnya berubah menjadi lembut terhadap istri dan anaknya meskipun strokenya tidak sembuh.

 IMG_20151025_101244 IMG_9991

Setelah selesai perayaan Ekaristi, para peserta bersalaman dan mengucapkan terima kasih kepada Romo Joko, serta berfoto bersama di depan Altar Gereja. Kemudian sebelum menyantap makan siang bersama, para peserta menyempatkan waktu untuk jalan salib. Akhirnya sekitar jam 11.30 WIB semua peserta berkumpul kembali, rombongan mulai meninggalkan lokasi paroki untuk kembali ke rumah masing-masing, dan sebagian peserta menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh. Semua peserta merasakan momen yang sangat indah serta persaudaraan yang semakin akrab di antara umat lingkungan MBR4. Sungguh indah apabila kita dapat melihat kehidupan ini tidak hanya dari mata saja, tetapi juga dari hati kita. Sekalipun Bartimeus buta mata jasmaninya, tetapi ia dapat mengenali keberadaan Yesus. Semoga kami semakin mengenali warga dan melayani umat MBR4 dengan mata hati yang terbuka. Amin.

Leave a Comment

Misa Natal Wil VII: Kerinduan Mencari Tuhan

Pada hari Kamis, 12 Jan 2012, Wilayah VII yang terdiri atas lingkungan MBR1 s/d MBR 9, mengadakan Misa Natal di GKI Kepa Duri dengan dihadiri oleh 211 umat (86 pria dan 125 wanita). Seperti biasanya, dalam setiap kegiatan wilayah, selalu melibatkan 3 lingkungan untuk ikut berperan-serta sebagai panitia. Tahun ini giliran MBR-7 bertugas sebagai seksi liturgi, MBR-8 sebagai seksi tatib dan MBR-9 sebagai seksi konsumsi. Acara perayaan Natal berjalan baik dan lancar dengan diiringi oleh paduan suara yang paling dibanggakan Wilayah VII yakni Koor Madarosa.

Bacaan injil pada Misa Natal diambil dari Mat 2:1-12 yang mengisahkan tentang orang-orang majus dari Timur yang mencari Raja yang baru lahir. Di awal homilinya, Romo Anton Gunawan menceritakan kisah mengenai suami istri yang saling memberikan hadiah istimewa kepada pasangannya pada malam Natal. Pasangan suami istri ini merupakan keluarga miskin. Sang suami mempunyai sebuah arloji kesayangannya yang terbuat dari emas, namun sudah tidak ada rantainya. Lalu arloji tanpa rantai tersebut dijualnya untuk membeli jepit rambut buat istrinya yang berrambut panjang. Setelah kembali ke rumah, ternyata sang istri juga baru pulang dengan rambut kesayangannya yang sudah dipotong pendek demi membeli rantai arloji. Lalu sang istri memberikan rantai arloji kepada suaminya dan sang suami memberikan jepit rambut kepada istrinya. Meskipun awalnya masing-masing kecewa dengan hadiah natal itu, namun mereka menyadari sudah mengorbankan barang kesayangannya demi pasangannya masing-masing.

Hal yang sama juga dilakukan orang majus dari Timur. Mereka yang tergolong bangsawan, cendekiawan dan orang bijaksana, mau menempuh jarak yang begitu jauh dengan tujuan untuk mencari bayi Yesus, Raja yang baru lahir. Meskipun mereka bukan berasal dari bangsa Yahudi, mereka mau meninggalkan negaranya, meninggalkan kenyamanan hidupnya, untuk berjalan dari tempat yang jauh dan tidak mengenal lelah, untuk datang menemui-Nya. Bahkan ketika menemukan Raja yang mereka cari-cari itu tidak berada di istana (melainkan di kandang binatang), mereka tetap sujud menyembah Dia dan mempersembahkan barang-barang berharga kepada-Nya. “Sudahkah kita melihat bintang Kristus? Adakah kerinduan kita mencari Tuhan seperti kesungguhan yang diperlihatkan orang-orang majus? Itulah beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh Romo Anton sebagai permenungan bagi para umat yang hadir.

Di akhir acara ini, Pak Djoni sebagai Ketua Wilayah VII, mengucapkan terima kasih kepada semua umat dan pengurus lingkungan karena telah mendukung dan membantu semua kegiatan lingkungan dan wilayah. Tanpa terasa sudah berjalan hampir genap 3 tahun kepengurusan ini. Untuk itu Pak Djoni meminta agar para pengurus lingkungan mempersiapkan kader-kader pengurus yang baru untuk diusulkan ke paroki, karena pada bulan Juli akan dilakukan pemilihan dan Agustus sudah pelantikan pengurus baru. Selanjutnya Pak Djoni menyampaikan bahwa acara jalan pagi di Wilayah VII akan ‘dihidupkan’ kembali dan sebelum berakhirnya kepengurusan yang lama akan diadakan ziarek.

Semoga perayaan Natal dan Tahun Baru ini semakin mempererat persaudaraan di antara semua umat dan pengurus lingkungan. Dan dengan melihat kesungguhan orang-orang majus dalam mencari Tuhan, semoga memicu kita semua untuk sungguh-sungguh mencari Tuhan pada saat beribadah dan merayakan Ekaristi. Tuhan Yesus, janganlah lahir di palungan lagi, melainkan lahirlah di dalam hati kami. Amin.

 

Leave a Comment

Kepala Keluarga yang meneladani Yesus

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak. Karena di dalam keluarga berkumpul beberapa orang yang tinggal bersama di bawah satu atap, maka perlu dikelola dengan keteraturan. Untuk itulah harus ada yang menjadi kepala. Seperti halnya mengelola sebuah lembaga atau organisasi yang memerlukan seorang kepala, pemimpin ataupun direktur, maka mengelola rumah tangga juga diperlukan seorang kepala keluarga. Ayah berperan sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah, sedangkan ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga serta mendidik dan membesarkan anak-anaknya.

Hubungan antara kepala keluarga dengan anggota keluarga, dapat dilihat secara konkrit melalui hubungan antara Kristus dan jemaat. Kristus adalah kepala jemaat dan jemaat tunduk kepada Kristus. Hubungan Kristus dengan jemaat bukan menggunakan kekuasaan yang menuntut, melainkan melayani, demikian pula hubungan suami istri meneladani Yesus sebagai model pelayanan. Kasih antara Kristus dan jemaat merupakan contoh teladan kasih, pengorbanan, dan kesetiaan yang tidak terceraikan bagi kepala keluarga dan anggotanya. Ketika istri tunduk pada kepala keluarga dalam segala sesuatu dan setiap saat, bukan berarti karena kedudukan suami yang lebih terhormat sehingga martabat istri direndahkan. Namun karena kasih dan pelayanan dalam setiap kondisi dan situasi, baik suka maupun duka, seperti kepada Tuhan. Kasih seperti inilah yang mempersatukan seluruh keluarga. Begitu juga kasih seorang kepala keluarga kepada istri dan anak-anaknya. Ukuran kasih kepada istri adalah seperti suami mengasihi dirinya sendiri. Ketika kepala keluarga mengasihi istrinya, pastilah dengan pengorbanan dan merawatnya dengan penuh perhatian.

Maka sebagai pemimpin atau kepala keluarga, peran seorang ayah/suami harus menjadi role model bagi anggota keluarganya. Allah menghendaki agar setiap kepala keluarga mengikuti teladan pemberian diri Yesus yang total. Dengan mengikuti Yesus sebagi model pelayanan, kepala rumah tangga dipanggil untuk meneladani Yesus dalam memberikan perhatian dan pelayanan kepada anggota keluarga. Dalam rupa roti yang dipecahkan dan anggur yang dibagikan, Yesus menjelaskan apa artinya terlibat total dalam pelayanan. Dan setiap kali menyambut Ekaristi, suami dan istri diingatkan dan dikuatkan untuk saling mengasihi, selalu mengusahakan persatuan kasih dan rela berkurban demi kesatuan dan keutuhan keluarga.

Sebagai suami, sudahkan saya memimpin rumah tangga dengan meneladani Kristus yang melayani dan mengasihi jemaat-Nya, ataukah sewenang-wenang menguasai anggota keluaga karena mempunyai kedudukan yang lebih tinggi sebagai kepala keluaga? ***

Leave a Comment

Hari Raya Bunda Allah

Tahun Baru merupakan momen yang penting dalam kehidupan terutama untuk merenungkan (introspeksi) kinerja yang telah dicapai, sekaligus merencanakan kembali perjalanan hidup selama setahun ke depan. Dalam menyambut Tahun Baru, banyak orang yang membuat resolusi baru mengenai harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu mayoritas orang di seluruh dunia pun merayakan pesta menyambut tahun baru dengan perayaan besar seperti pertunjukan musik, parade tari-tarian dan kembang api.

Di balik semua pesta besar itu, dalam mengawali tahun baru, Gereja merayakan Hari Perdamaian Dunia. Tanggal 1 Januari 2012 jatuh tepat pada hari Minggu, dimana setiap hari Minggu juga merupakan hari raya (perayaan Ekaristi). Dan yang lebih penting dari itu adalah Gereja merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah.

Berkaitan dengan Hari Raya Maria Bunda Allah, Romo Heribertus pernah membawakan tema “Maria Bunda Allah” pada saat pembekalan bagi prodiakon di bulan Oktober 2011 lalu (bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Maria). Kepada pada prodiakon, romo menerangkan bahwa “Maria Bunda Allah” dirayakan setiap tanggal 1 Januari bertepatan dengan Tahun Baru yang dirayakan oleh seluruh umat di dunia. “Maria memang Bunda Yesus, tetapi mengapa Maria diberi gelar Bunda Allah? Kalau begitu apakah berarti Allah itu mempunyai Ibu?” Itulah beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh romo Heri, sebelum memulai pembekalan dan pendalaman iman kepada para prodiakon.

Kemudian romo menjelaskan bahwa Maria adalah Bunda Allah karena Yesus Anaknya adalah sungguh-sungguh Allah. Berhubung Yesus adalah Allah, maka Maria disebut sebagai Bunda Allah. Dengan demikian gelar Bunda Allah itu diberikan karena Maria melahirkan Yesus yang dalam pribadi-Nya terdapat kodrat Ilahi. Maka kalau kita mengakui Yesus sebagai Allah, kita pun mengakui Maria sebagai Bunda Allah. Merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah juga berarti memberikan penghormatan kepada Bunda Maria. Kemulian Maria sebagai Bunda Allah adalah cermin kemulian Anaknya, yaitu Yesus, Tuhan dan Penebus umat manusia.

Selanjutnya romo Heri membacakan perikop dari injil Yoh 2:1-11 secara bergantian dengan para prodiakon yang hadir. Perikop ini mengisahkan tentang pesta perkawinan di Kana. Maria datang kepada Yesus untuk menyampaikan bahwa persediaan anggur sudah habis. Anggur merupakan suatu kewajiban di pesta perkawinan orang Yahudi dan masalah kehabisan anggur ini pasti menimbulkan rasa malu. Jawaban Tuhan Yesus saat ada permintaan yang sangat mendesak ini adalah “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi Maria tetap percaya dan taat dan melakukan apa yang diperkatakan Yesus. Mujizat pun terjadi ketika Maria tetap percaya, berharap dan berserah kepada Tuhan. Sekalipun waktu Tuhan belum tiba, mujizat itu terjadi. Itulah keistimewaan Maria. Maria begitu peka dan peduli dengan kebutuhan manusia, dan langsung berinisiatif untuk menyampaikan kepada Yesus. Maka tidaklah heran jika umat Katolik memberikan penghormatan yang istimewa kepada Maria dan rajin menyampaikan doa dan permohonan melalui Bunda Maria.

Dengan perayaan Santa Perawan Maria Bunda Allah, kita diajak untuk meneladani Maria. Meskipun Maria menghadapi begitu banyak peristiwa dalam hidupnya, Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Dalam mengawali tahun yang baru ini, setiap orang pasti merindukan agar tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Dan tentunya ada persoalan yang muncul dalam mewujudkan resolusi dan harapan untuk menjadi lebih baik. Tetapi kita bisa meneladani Maria akan kemampuannya untuk menerima, menyimpan, merenungkan serta menemukan makna setiap peristiwa hidupnya; sambil terus berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria. “Bunda Maria, bunda yang baik hati, bimbinglah kami dalam menempuh kehidupan ini agar kami dapat mencapai kebahagiaan dan cita-cita kami. Amin.”

SELAMAT HARI RAYA BUNDA ALLAH, SELAMAT TAHUN BARU 2012

Leave a Comment

Older Posts »